Selasa, 19 Juli 2011

Akhirnya Sang Pelawak Itu Memeluk Islam

CAHYONO 


"Sebelum masuk Islam, saya sering ikut puasa Ramadhan," kata Cahyono H. Muhammad Cahyono (54 tahun), salah satu pelawak senior, mengaku sudah merasakan kenikmatan berpuasa di bulan suci Ramadhan seperti layaknya seorang muslim, sejak ia belum masuk Islam.

"Dengan berpuasa kita dapat menjaga hawa nafsu, amarah, dan pada saat berbuka puasa itu rasanya indah sekali, padahal waktu itu saya belum muslim," ujarnya membuka perbincangan dengan eramuslim di sela kesibukannya shooting, di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

Cahyono, anggota group lawak Jayakarta yang tenar di era tahun 80'an mengaku sering mendapat teguran dari sahabatnya, ketika menjalankan puasa dengan status belum menjadi seorang muslim.

"No, kamu percuma saja puasa cuma dapat lapar dan haus saja, soalnya kamu bukan muslim," kata Cahyono menirukan ucapan sehabatnya saat itu. Namun dirinya tidak mengindahkan teguran tersebut dan hanya menjawab, "Tidak apa-apa, biar saja, saya merasa nikmat kok."

Selanjutnya, selama dua tahun Ramadhan sebelum mengukuhkan diri masuk Islam Cahyono selalu menjalankan puasa Ramadhan, meskipun tidak satu bulan penuh.

Cahyono merasa dengan berpuasa dirinya belajar dan mengenal apa itu agama Islam dan dia merasakan nikmatnya menjadi lengkap setelah memutuskan memeluk agama Islam pada tahun 1992.

"Wong masih kafir saja sudah merasa nikmat, apalagi setelah Islam, betul-betul pengendalian," tandas Cahyono, yang rajin menjalankan ibadah sholat sunnah selain sholat wajib ini.

Ketika ditanya apakah kebiasaan berpuasa yang menjadi latar belakang dirinya memutuskan memeluk Islam. Cahyono mengungkapkan bukan karena itu saja, yang mendorongnya untuk menjadi seorang Muslim, tapi keyakinannnya akan kebenaran Islam.

Sejak tahun 1987, ia sudah melakukan studi banding antara al-Qur'an dengan Injil. Dan sampailah ia pada kesimpulan bahwa Islam adalah agama yang benar. "Best of the Best al-Qur'anul Karim," lanjut pria kelahiran Banyuwangi 26 Desember 1951 yang mengaku tak berat lagi menjalankan puasa saat pertama kali menjadi mualaf.
 
Cahyono sangat bersyukur dengan ke-Islamannya saat ini. Menurutnya orang yang paling kaya adalah orang yang bisa menikmati dan mensyukuri sesuatu, termasuk menjalankan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya.


Ditanya soal persiapannya untuk bulan Ramadhan tahun ini, ia menyatakan persiapan Ramadhan sudah dilakukannya sejak bulan Rajab dengan memperbanyak puasa dan berdoa kepada Allah, agar dipertemukan dengan Ramadhan kembali.

"Ya Allah, berikanlah umur panjang supaya aku dapat bertemu dengan Ramadhan tahun ini," doanya. Doa seperti itu selalu ia panjatkan ketika bulan Ramadhan akan segera berakhir, bahkan terkadang sampai bercucuran air mata karena harus kehilangan bulan pengampunan itu.


Cahyono menyatakan, target Ramadhan kali ini adalah makin meningkatkan kadar keimanan, ilmu agama, baca al-Qur'an dan berdakwah keliling masjid harus dapat dilakukannya pada Ramadhan tahun ini.


"Ramadhan kemarin saya cukup sibuk, Insya Allah semua tempat sudah terjelajahi dari Kalideres sampai Kalimalang, termasuk Jawa Timur," ujar Cahyono sambil tertawa bahagia.


Soal targetnya hidupnya di masa depan sebagai seorang Muslim, dengan nada lirih Ia mengatakan ingin meng-Islamkan orang Islam, karena banyak orang Islam yang hatinya belum Islam.


"Saya suka sedih, Islam itu kan nikmat tetapi kadang orang Islam tidak bisa menikmatinya," tegasnya prihatin. Kondisi seperti itu membuat hatinya sangat trenyuh.


Bulan Ramadhan merupakan kesempatan emas untuk memperoleh pahala sebanyak-banyaknya dan meraih cintanya Allah. Oleh karena itu Cahyono mengajak seluruh umat Islam untuk menjadi Muslim yang kaffah, Muslim yang sempurna secara keseluruhan.


Baginya bulan puasa adalah bulan perjuangan, kesempatan emas untuk meraih rahmat dari Allah. Kepada seluruh umat Islam Cahyono berpesan jadikan Ramadhan ini seakan-akan yang terakhir, siapa tahu kita tidak bisa dengan Ramadhan yang akan datang.


"Marilah kita bertobat, minta ampun, merebut cintanya Allah dan kesempatan emas dalam Ramadhan yang penuh rahmat," ajaknya menutup perbincangan dengan eramuslim. (eramuslim )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar