Insan LS Mongkoginta

Sekeluarga itu Akhirnya Masuk Islam.

Berawal dai dialog antara Kris dengan Aslam. Mereka adalah mahasiswa dari dua universitas yang berbeda. Kris dan Aslam sama-sama mengambil jurusan perbandingan agama. Kris dari Universitas Khatolik. Sedangkan Aslam Universitas Islam.

Kris dan Aslam memperdebatkan tentang keberadaan Tuhan dalam kitab mereka masing-masing. Kris menggunakan kitab bible sedangkan Aslam menggunakan Alqur’an. Keduanya saling menunjukkan kebenaran dalam kitab mereka masing-masing. Sampai akhirnya Kris menemukan kebenaran yang dia cari. Pada saat itu juga Kris memutuskan untuk mengikuti kebenaran yang dia cari dengan mensyahadatkan diri masuk Islam. Kris tidak meninggalkan yesus (Nabi Isa as.). Dengan masuk Islam Kris sudah mengikuti Tuhan yang disembah oleh Yesus (Nabi Isa as.). Yesus sendiri tidak pernah menuhankan dirinya. Apalagi dengan penjelasan surat Ali Imran: 85 yang menyatakan bahwa Islam lah agama yang di ridhoi.

Setelah Kris masuk Islam, namanya berganti menjadi Mukhlis. Kris merahasiakan keislamannya kepada keluarganya sampai 6 bulan lamanya. Pada suatu hari adiknya Kris Natalia, mendengar percakapan Kris dengan temannya Aslam di telepon. Kris sering menyebut-nyebut ucapan-ucapan yang biasa diucapkan oleh orang Muslim. Kemudian Natalia mengadukan hal ini pada ibunya, Kris di panggil Ibunya. Lalu bertanya tentang sebutan “Insya Allah dan Assalamu’alaikum. Ibunya tidak senang dengan ucapak-ucapan tersebut. Ibu Kris takut kalau Kris di sangka Muslim.

PAda saat itu Kris belum bilang kalau dia memang sudah memeluk Islam. Kris berdalih kalau ucapan-ucapan tersebut bukannya sudah biasa di ucapkan sebagai mana ucapan-ucapan pada umumnya. Kemudian Kris memberikan penjelasan bahwa ucapan tersebut juga ada dalam Alkitab mereka seperti kata Insya Allah ( Kisah para rasul 18: 21, …melaikan sambil meminta diri”, ia berkta “Insya Allah aku akan kembali kepadamu” Lalu berlayarlah ia dari Epesus). Yokabus 4: 14-15)

Meskipun Ibu Kris mengetahui kebenaran ucapan tersebut, ia tetap tidak ingin anaknya mengulanginya lagi. Sampai-sampai Ibunya Kris ingin bertemu dengan temannya Kris Aslam dan Din. Pada saat kedatangan temannya Aslam dan Din, lagi-lagi Natalia memergoki kakaknya tetap mengucapkan hal yang sama pada temannya.

Natalia dan Ibu Diana semakin curiga dengan perubahan Kris. Diam-diam Ibunya Kris dan adiknya memeriksa kamar Kris sewaktu Kris sedang kuliah. Mereka kaget dengan menemukan banyaknya VCD dan Buku-buku islam . Kecurigaan itu terbukti setelah Ibu Diana dan Natalia mereka mengintip Kris dari Jendela sedang menjalankan Sholat.

Kris di tampar ayahnya Yokabus. Keluarganya marah besar atas kepindahan keyakinan Kris. Ayah Kris memaksa Kris untuk kembali. Ayah Kris memanggil pendeta untuk mengembalikan keyakinan Kris. Dialog dengan pendeta pertama justru membuat Kris semakin yakin dengan Islam. Dalil-dalil yang dikeluarkan oleh Kris mampu dibantahnya dengan baik sehingga pendeta tidak mampu lagi memberikan keyakinan kepada Kris untuk kembali kepada agamanya semula. Lalu Ayahnya mendatangkan pendeta yang kedua yang mengaku mantan Islam, anak kiai jawa timur kondang. Sebelumnnya Kris kurang yakin untuk menghadapi pendeta tersebut. Karena Kris yakin pendeta tersebut menguasai Alquran dan Bibel. Kris memutuskan mengontak Bapak Insan Mokoginta untuk minta bantuan dalam menghadapi pendeta kedua. Berkat saran dari bapak Moko kris mampu mematahkan argumen dari pendeta tersebut.

Dari perdebatan Kris dengan dua orang pendeta inilah mulai mengguncang keimanan ayah, ibu dan adiknya Kris. Mereka mendengar kebenaran yang sudah jelas dalam Alquran dan Bibel. Kemudian untuk menambah keyakinan terhadap kebenaran yang telah di terima oleh keluarga Kris, maka di undanglah Bapak Insan Mokoginta untuk menjawab pertanyaan dari keluarga Kris.

Penjelasan dari Bapak Insan Mokoginta memantapkan keyakinan Keluarga Kris untuk mengikutinya hijrah ke Islam.

Buku yang unik, bahkan dalam bentuk komik banyak anak-anak muda yang akan senang membaca buku dengan aliran tulisan yang agak serius ini. Meskipun banyak kutipan dua kitab dalam komik ini mampu memberikan penjelasan yang baik bagi pembaca.
Baru kali ini penulis menemukan buku seriuas bernuasa agamis dan di kemas dalam bentuk komik yang menarik.

Meskipun cover nya belum begitu menarik dan ada sedikit ketidakonsistenan dalam pemakaian nama panggilan orang dalam percakapan tapi tetap tidak mengurangi esensi dari komik ini.
Pencerahan yang sangat bagus bagi kita yang ingin mencari kebenaran terhadap apa yang kita anut selama ini. Bagi umat Islam sendiri akan menambah keyakinan kita terhadap agama yang sudah dikenalkan oleh orang tua kita.